Rabu, 30 Mei 2012

Indonesia. Negeri orang buta


Kalau anda melihat tayangan “genta demokrasi” di metro tv semalam anda mungkin juga merasakan apa yang saya rasakan. Indonesia rasanya di anggap Negara ‘bodoh,bego,miskin’ oleh Negara tetangga karena tidak bisa memakmurkan rakyatnya sendiri

Bagaimana tidak miris?? Melihat anak SD kurang mampu,memakai seragam putih-merah,tak lupa topi bertuliskan “tut wuri handhayani” sedang upacara bendera. Tapi mereka tidak menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sedang hormat kepada sang merah putih!?? Melainkan mereka menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia,Negaraku, dan sangat hikmat hormat pada bendera Malaysia.
Kenapa begitu??
Ternyata mereka adalah anak dari para TKI yang bertempat di Kalimantan timur,berbatasan langsung dengan serawak. Orang tua mereka rata2 hanya lulusan SMP dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari bekerja sebagai TKI di negeri seberang. Menjadi buruh kelapa sawit. Karena menurut mereka sangat sulit mencari pekerjaan di Indonesia.

Add caption
Karena tidak mampu menyekolahkan anak2nya. Pemerintah Malaysia-lah yang turun tangan. mereka memberikan pendidikan gratis bagi anak2 TKI tersebut. “kami tidak membedakan dari Negara mana,atau dari suku mana siswa kami. Menurut kami pendidikan adalah hak seluruh anak”,tutur datuk kepala sekolah.
Mereka di antar-jemput menggunakan mobil pickup dari sekolah di Malaysia menuju rumah masing2. Pelajaran,dan buku semuanya gratis dari pemerintah Malaysia. “Lulus dari SD ke SMP gratis,dari SMP ke SMA juga semua kami yang tanganin” tandasnya lagi. Tapi tentu saja kurikulum berbeda dengan di Indonesia,pelajaran kewarganegaraanya-pun di masukin pelajaran Malaysia. Tidak hanya pendidikan,kesehatan para siswa dan para TKI//orang tuanya, juga di bantu oleh pemerintahh Malaysia. Alias serba gratis.

Para orang tua/TKI tersebut mengaku sangat kecewa dengan pemerintah Indonesia. Negara yang mereka sanjung2,tidak peduli pada mereka. Mereka membayar pajak dari kendaraan,listrik,PBB dsb. “Pemerintah indonesia  jangankan membantu,melirik pun tidak”

Mari kita telaah sejenak.

Anak – anak dan orang tua mereka tidaklah salah. Negeri ini lah yang membuat mereka seperti itu. Dimana mata para pemimpin bila melihat tayangan televise semalam??
dimana hati mereka,melihat anak-anak pribumi lebih hafal menyanyikan lagu Negaraku dari pada Indonesia raya???
dan dimana nurani mereka kalau sebagaian  penduduk di kaltim mengatakan rasa kecewanya terhadap pemerintah Indonesia buta??

Jujur sampai tertulisnya postingan ini saya ingin berteriak di hadapan para anggota dewan “jan****k” sekencang-kencagnya.

mereka hanya asik memperkaya kantong diri sendiri. Tidak peduli dengan cara apapun agar tujuan mereka tercapai. Tidak melihat penderitaan penduduk terutama di pelosok nusantara. Seharusnya meratakan pembangunan agar semua bisa merasakan hasil dari Negara ini(pajak yang mereka bayar) bukannya malah membangun gedung perkantoran yang DPR yang serba WAH’
Saya memang bukan anak hukum,dan tidak bisa bicara hukum.

Untuk itu saya mohon komentar2 dari para pengunjung blog ini,agar tulisan ini tidak di anggap “suara kosong”

Sabtu, 26 Mei 2012

Masjid M. cheng hoo, Masjid “rasa” klenteng





Kalo di rusia dan amerika ada masjid berbentuk gereja,di Indonesia pun tak kalah. Di Surabaya ada masjid berbentuk klenteng.
(Bagi yang belum tau saya akan memberikan info buat anda, dan bagi yang sudah tahu mungkin bisa memberikan kesempatan untuk saya menjelaskan :D)






Sebenarnya masjid ini sudah lama berdirinya,tepatnya di tahun 2003,tapi kali ini saya baru bisa sempat mempostingnya. 




Namanya Masjid Muhammad Cheng Hoo, masjid ini memang berbeda dengan masjid-masjid seperti pada umumnya. Berbentuk lebih mirip klenteng sih sebenarnya. Mulai dari arsitektur hiasan sampai bangunan “rasa klenteng” sangat mendominasi.








Dan tidak lupa aroma khas Hio/dupa memenuhi setiap ruangan di masjid ini.







Masjid ini memang tidak sebesar yang saya pikirkan. Hanya muat kurang dari 200 orang jamaah. Tapi bila shalat jumat ataupun shalat trawih akan di gelar tempat di halaman depan masjid(lapangan)
Untuk sejarah M cheng hoo sendiri lebih lengkapnya cari disini.

Minggu, 20 Mei 2012

Taman Mundu Surabaya. Taman indah yang merakyat


Sabtu kemaren saya kembali jalan-jalan mengelilingi kota Surabaya. Dan pilihan saya jatuh pada Taman Mundu yang terletak di sebelah barat Gelora 10 november Tambak Sari. Saya dulu pernah mengunjungi tempat ini saat taman kota ini di resmikan,jadi saya baru 2 kali mengujungi taman ini.

Saat memarkirkan motor,saya sudah ‘pangling’ dengan suasana Taman Mundu yang baru ini. Dulu gag se-Rame sekarang!! Gila parkiran motornya ajah udah makan seperempat  jalan raya.
Begitu masuk mulai deh’ cari2 gambar dengan spot yang pas. Tapi yah gitu deh’ harus berdesakan dengan warga kota yang ingin juga menikmati taman ini. Coba Bayangin, tanah seluas 50ha itu di kunjungin warga segitu banyaknya.

Cuman sekedar info. Fasilitas di taman ini sudah bisa di bilang lumayan.
 Ada pijakan kaki berbatu

, arena bermain anak,

 kran air yang bisa di minum
, free wifi (meskipun sinyalnya parah) ,
air mancur,dan toilet . 





Selasa, 15 Mei 2012

Ada korban yang selamat dari kecelakaan Sukhoi.


Update lagi berita terbaru dan masih seputar Sukhoi Superjet 100Setelah ada beberapa sumber mengatakan bahwa BASARNAS memastikan tidak ada korban selamat, namun baru-baru ini muncul berita dari salah seorang Indigo yang mengatakan bahwa masih ada korban selamat dalam kecelakaan Sukhoi Superjet 100.
Korban Selamat Sukhoi Superjet 100, sukhoi, korban sukhoi, korban selamat
Kabar ini menyebar luas berawal dari BBM (Blackberry Messanger) Hamdani, 21, (seorang indigo) yang mengatakan bahwa ia melihat ada 2 orang korban sukhoi yang selamat. Hamdani (orang yang pernah tampil diacara Indigo trans) mengaku telah "melihat" itu pada malam kejadian 9 Mei 2012.


Dalam BBM, Dani menjelaskan bahwa ada dua orang yang masih hidup, 1 dari luar negeri dan 1 dari Indonesia., Tapi, dia tidak tahu secara pasti yang dari luar negeri atau Indonesia yang cewek atau cowok. Dani pun mengatakan ingin membantu Tim SAR untuk mencari korban-korban sukhoi terutama korban selamat. 


dari "feeling" seorang indigo,Dani,timbul-lah sebuah harapan dan asa atas penemuan korban yang selamat dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Kita nantikan saja kebenaran seorang indigo.
dan tak lupa berdoa tentunya.


Senin, 14 Mei 2012

SURABAYA, MESO ITU BIASA !





Surabaya, yap kota dimana saya tumbuh besar menjadi seorang pemuda dewasa yang masih terus belajar akan kehidupan yang fana ini. Di kota ini pula saya dikenalkan oleh bapak saya betapa kerasnya perjuangan arek-arek suroboyo merebut kota penuh sejarah ini dari tangan penjajah.Beliau pula yang mengajarkan saya untuk tidak menyerah dalam melakukan segala hal.


Lambat laun waktu berlalu saya sudah menjadi dewasa dan hal ini membuat wilayah bergaul saya juga semakin jauh dan luas.Dulu saat kecil saya sering sekali mendendangkan lagu Rek Ayo Rek !, namun seiring waktu berlalu  lagu Rek Ayo Rek ! yang dulu saya suka nyanyikan kini sudah hambar dan jarang saya dengarkan dari bibir-bibir anak surabaya. Bibir-bibir tak berdosa itu malah sering saya lihat dan dengar melontarkan kata-kata yang tak seharusnya mereka ucapkan. Kata- kata seperti Mr. Jan dan tetangga-tetangganya pun mereka sepertinya faseh untuk mengucapkannya.


Yap kata-kata kotor atau biasa di sebut meso ini sudah layaknya seperti bumbu penyedap rasa dalam sebuah masakan yang bisa kita temui di Surabaya ini, meso hampir dimana-mana keberadaannya di status facebook, di postingan blog , maupun di twitter .Miris sih mendengarnya memang, tapi ya mau bagaimana lagi karena hampir semua orang kenal dengan meso kata-kata itu seperti enak untuk di ucapkan dikala kita marah atau jengkel dan kalau saya bilang meso sudah menjadi bagian dari kehidupan orang surabaya. Kalau kata-kata temen saya nih"meso iku wes biasa nang kene, enak sisan lek diomongno" . 

 Mesopun sudah menjadi kebiasaan anak kecil serta remaja yang sering ngamen atau minta-minta di pinggiran jalan di Surabaya ini karena saya pernah menjadi bagian mereka maka dari itu saya tahu. Bagi anak jalanan seperti mereka meso bisa di ibaratkan seperti tongkat pemukul batu kerasnya kehidupan, jadi tak ayal meso-pun menjadi kata-kata yang tak asing bagi mereka.

Yah, anak-anak kecil,orang dewasa,remaja dan hampir semua orang yang ada di Surabaya ini menurut saya  dan saya percaya pernah meso . Orang Tua saya pun pernah juga sesekali meMESOi saya karna sebuah alasan. Tapi itu semua yang kini menjadikan saya pribadi yang kuat.

Dan dari semua pelajaran hidup serta dari tulisan ini saya menarik kesimpulan ada yang salah dalam sistim pendidikan anak di usia dini di kota ini, serta pergaulan yang salah yang seharusnya tak menjadi tempat yang baik bagi anak kecil kini terlihat menjadi tempat bermain mereka. Itulah ,lewat tulisan ini saya ingin berpesan kepada para orang tua di Indonesia ,Surabaya khususnya untuk agar tidak salah mendidik anak-anaknya agar budaya "Surabaya, Meso itu Biasa !" tak menjalar ke cucu-cucu anda dan semoga muncul penerus pahlawan Surabaya nantinya.

 sumber: anggamilanello

Rabu, 09 Mei 2012

Pengalaman di jatim expo Surabaya


Tanggal 2-6 mei kemarin saya sempat menghadiri pameran IT di jatim expo/Jatex. Berletak di jalan ach.yani dan hampir berhadapan dengan Graha Pena,pameran {yang kali ini bertajuk NICE,} saya nilai pameran yang paling sepi yang saya hadiri.  Karena sebelumnya di Jatim expo ini pameran sangat ramai dan meriah. Dan tetap dihadiri oleh beberapa vendor ternama seperti: Axoo,Acer,Toshiba,Zyrex,Samsung,Epson, dan lain sebagainya.

Setelah saya bolak balik berkunjung di Jatim Expo baru kali ini saya memperhatikan atap dari gedung ini.
saya amati… pertama sih gag percaya dengan dugaan saya,tapi setelah saya perhatikan dengan seksama dan kembali mengamati dari lantai 2,ternyata benar!!! Ini adalah debu!! Lebih tepatnya kumpulan debu!!


Jadi selama ini kita bernafas dan menghirup udara di bawah kumpulan debu yang sangat teball!! Waauuww Bahkan seumpama bila ada yang usil melempar sesuatu kea rah sana……!!!! Maka buyarlah seisi gedung!!

Pertanyaan saya,kok bisa gedung semegah ini dengan pendapatan yang tidak bisa di bilang sedikit,, Tidak Bisa Membersihkan Debu yang ada di atap atap gedung??
Dan satu lagi,ini kan gedung serbaguna / multifunction hall. Kenapa kok gag di fasilitasi sebuah mesin pembayaran (baca:ATM). Tidak semua pengunjung yang hadir di sana membawa uang cash,apalagi pameran IT yang di pastikan harganya jutaan rupiah.