Kalau anda melihat tayangan “genta demokrasi” di metro tv semalam anda mungkin juga merasakan
apa yang saya rasakan. Indonesia rasanya di anggap Negara ‘bodoh,bego,miskin’ oleh
Negara tetangga karena tidak bisa memakmurkan rakyatnya sendiri
Bagaimana tidak miris?? Melihat anak SD kurang mampu,memakai
seragam putih-merah,tak lupa topi bertuliskan “tut wuri handhayani” sedang
upacara bendera. Tapi mereka tidak menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sedang
hormat kepada sang merah putih!?? Melainkan mereka menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia,Negaraku,
dan sangat hikmat hormat pada bendera Malaysia.
Kenapa begitu??
Ternyata mereka adalah anak dari para TKI yang bertempat di Kalimantan
timur,berbatasan langsung dengan serawak. Orang tua mereka rata2 hanya lulusan
SMP dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari bekerja sebagai TKI di negeri
seberang. Menjadi buruh kelapa sawit. Karena menurut mereka sangat sulit
mencari pekerjaan di Indonesia.
Add caption |
Karena tidak mampu menyekolahkan anak2nya. Pemerintah Malaysia-lah yang turun tangan. mereka
memberikan pendidikan gratis bagi anak2 TKI tersebut. “kami tidak membedakan
dari Negara mana,atau dari suku mana siswa kami. Menurut kami pendidikan adalah
hak seluruh anak”,tutur datuk kepala sekolah.
Mereka di antar-jemput menggunakan mobil pickup dari sekolah
di Malaysia menuju rumah masing2. Pelajaran,dan buku semuanya gratis dari
pemerintah Malaysia. “Lulus dari SD ke SMP gratis,dari SMP ke SMA juga semua
kami yang tanganin” tandasnya lagi. Tapi tentu saja kurikulum berbeda dengan di
Indonesia,pelajaran kewarganegaraanya-pun di masukin pelajaran Malaysia. Tidak hanya pendidikan,kesehatan para siswa
dan para TKI//orang tuanya, juga di bantu oleh pemerintahh Malaysia. Alias serba
gratis.
Para orang tua/TKI tersebut mengaku sangat kecewa dengan
pemerintah Indonesia. Negara yang mereka sanjung2,tidak peduli pada mereka. Mereka
membayar pajak dari kendaraan,listrik,PBB dsb. “Pemerintah indonesia jangankan membantu,melirik pun tidak”
Mari kita telaah sejenak.
Anak – anak dan orang tua mereka tidaklah salah. Negeri ini
lah yang membuat mereka seperti itu. Dimana mata para pemimpin bila melihat
tayangan televise semalam??
dimana hati mereka,melihat anak-anak pribumi lebih hafal menyanyikan lagu Negaraku dari pada Indonesia raya???
dan dimana nurani mereka kalau sebagaian penduduk di kaltim mengatakan rasa kecewanya terhadap pemerintah Indonesia buta??
dimana hati mereka,melihat anak-anak pribumi lebih hafal menyanyikan lagu Negaraku dari pada Indonesia raya???
dan dimana nurani mereka kalau sebagaian penduduk di kaltim mengatakan rasa kecewanya terhadap pemerintah Indonesia buta??
Jujur sampai tertulisnya postingan ini saya ingin berteriak
di hadapan para anggota dewan “jan****k”
sekencang-kencagnya.
mereka hanya asik memperkaya kantong diri sendiri. Tidak peduli dengan cara apapun agar tujuan mereka tercapai. Tidak melihat penderitaan penduduk terutama di pelosok nusantara. Seharusnya meratakan pembangunan agar semua bisa merasakan hasil dari Negara ini(pajak yang mereka bayar) bukannya malah membangun gedung perkantoran yang DPR yang serba WAH’
Saya memang bukan anak hukum,dan tidak bisa bicara hukum.
Untuk itu saya mohon komentar2 dari para pengunjung blog
ini,agar tulisan ini tidak di anggap “suara kosong”