Welcome to Surabaya
Surabaya Green ‘n Clean
Itulah semboyan yang di kumandangkan Bu Risma selama
menjabat jadi walikota Surabaya. Surabaya kini dipenuhi oleh taman-taman baru
membuat Surabaya semakin indah. Tapi ada beberapa spot di Surabaya yang memang
jauh dari kesan indah/sejuk alias spot terpanas.
Dari view saya selama berkelana
di Surabaya saya bias menelurkan beberapa spot di Surabaya yang memang panas di
kala siang hari. Panas disini secara global yah, karena bila anda lewat di spot
tersebut berasa beda dengan spot lain di Surabaya.
Maklum dataran pantai, wajar bila panas. Tapi disni bukan hanya
suhunya saja yang panas,tapi ada “something” yang membuat badan saya terasa panas
6. Girilaya
Well, siapa yang belum tahu dolly??? Tempat
prostitusi tebesar di Asia tenggara. Congrast! Siang memang panas, karena hamper
sepanjang 2km tidak ada pohon sama sekali , hanya wisma dan wisma. Kalau malam
akan semakin panas lagi :p
Dari arah gunung sari menuju mastrip memang ada pohon
walaupun disisi kiri jalan. Tapi disini seringkali macet,sehingga membuat
jengkel anda bila tidak ada tempat berteduh
4. Banyuurip – Margomulyo
Sama seperti point diatas, cuman kali ini diperparah dengan
lebar jalan yang hanya cukup sangat cukup. Apalagi siang hari sering lalu
lalang truk-truk besar. Macet dan panas-lah jadinya
Ini memang kawasan industry, tapi alangkah baiknya walikota Surabaya
menghijaukan juga tempat ini. Sepanjang jalan kalianak menuju margomulyo anda hampir
tidak bias melihat pohon,hanya gudang dan gudang . polusi jelassss..
Mungkin pendapat saya salah, karena sudah 1 tahun lebih
jalan merr lingkar timur Surabaya beroperasi tidak ada pohon yang di tanam,
baik di sisi jalan atau tengah-nya. Sepanjang berkilo-kilo meter mulai dari
Kertajaya sampai menuju UPN ( Universitas
Pelita Harapan). Tidak ada atau belum ada pohon yahy??
1. 1. Kedungdoro – Pacarkembang
This is number one. Kalau anda protes dengan
saya boleh, bila jalan Kedungdoro-Pacar kembang adalah kawasan terpanas Surabaya.
Tapi saya akan lebih protes terhadap mangkraknya proyek Fly over yang tak
kunjung rampung sejak jaman “dahulu kala”. Padatnya kendaraan + tidak ada
pepohonan+ pedagang kaki lima + tidak ada polisi + banjir bila hujan. Inilah alasan
saya menempatkan Kedungdoro – pacarkembang menjadi jalan nomor satu yang paling
saya hindari di siang hari.